banner 984x163

Mengukir Generasi Emas Digital: 4.500+ Talenta Coding & AI Lahir dari Samsung Innovation Campus

Mengukir Generasi Emas Digital: 4.500+ Talenta Coding & AI Lahir dari Samsung Innovation Campus
Mengukir Generasi Emas Digital: 4.500+ Talenta Coding & AI Lahir dari Samsung Innovation Campus

SUMATERATODAY.COM– Samsung Electronics Indonesia semakin mengukuhkan posisinya sebagai pelopor pendidikan digital melalui program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 6.

Program unggulan ini bertujuan untuk mencetak lebih dari 4.500 ahli coding dan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia serta mendukung upaya pemerintah dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di era transformasi digital.

Program SIC Batch 6 telah memasuki babak penting dalam pengembangan literasi digital di tanah air.

Melalui dua stage awal yang telah selesai, yaitu Stage 1: Coding & Programming dan Stage 2: Design Thinking & IoT Development, para peserta mendapatkan pembekalan dasar yang sangat relevan untuk menghadapi tantangan teknologi global.

Inisiatif ini sejalan dengan misi “Asta Cita” pemerintah, yang berfokus pada peningkatan kualitas SDM melalui peningkatan keterampilan digital dan teknologi.

Winner Jihad Akbar, S.Si. M.Ak., Direktur SMA Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, mengungkapkan dukungan penuh terhadap program SIC.

“Kami mendukung program SIC sebagai upaya nyata dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan di era digital.

Dengan akses ke teknologi dan metode pembelajaran inovatif, kami yakin mereka dapat berkembang menjadi talenta yang siap bersaing di kancah global. Langkah ini selaras dengan misi pemerintah dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia yang unggul, adaptif, dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.

Sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam mendorong transformasi pendidikan, coding dan AI resmi akan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah sebagai mata pelajaran pilihan mulai tahun ajaran 2025/2026.

Langkah strategis ini diharapkan mampu membentuk generasi yang unggul dalam penguasaan teknologi dan memberikan dasar yang kokoh untuk mencapai visi generasi emas pada tahun 2045.

Antusiasme terhadap program SIC Batch 6 tampak terlihat dari jumlah pendaftar yang mencapai 10.623 peserta.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.509 peserta berhasil diseleksi untuk mengikuti Stage 1. Hasil evaluasi menunjukkan 3.634 peserta aktif yang mencatatkan skor pre-test rata-rata sebesar 77.47, yang kemudian melonjak hingga mencapai skor post-test 93.09.

Hal ini membuktikan efektivitas metode pengajaran berbasis praktik yang diterapkan dalam program ini.

Memasuki Stage 3 yang akan berlangsung pada 1 Maret hingga 12 April 2025, peserta akan mendapatkan materi lanjutan mengenai integrasi Artificial Intelligence (AI) ke dalam Internet of Things (IoT).

Materi tahap ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang keterkaitan antara AI dan IoT serta bagaimana kedua teknologi ini dapat diintegrasikan guna meningkatkan otomatisasi, efisiensi operasional, dan pengambilan keputusan yang lebih cerdas dalam berbagai sektor.

Dalam Stage 3, peserta juga akan diperkenalkan dengan konsep Computer Vision dan Generative AI untuk mengembangkan solusi inovatif dalam pemrosesan gambar dan video.

Penggunaan software Python dan platform kecerdasan buatan Gemini menjadi bagian integral dalam pembelajaran, sekaligus memperkenalkan teknik-teknik canggih seperti penggunaan RAG, Fine-Tuning, serta penerapan model machine learning dalam aplikasi interaktif melalui Streamlit.

Teknik-teknik tersebut diharapkan mampu memberikan pemahaman mendalam mengenai cara menghubungkan data dari perangkat IoT dengan kecerdasan buatan, sehingga menciptakan ekosistem teknologi yang lebih terintegrasi.

Baca Juga :  Samsung Chromebook 4, Desain Ringan dan Daya Tahan Baterai sampai 12,5 Jam

Samsung tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas peserta, tetapi juga memberikan perhatian besar terhadap pendidik. Perusahaan telah berkomitmen untuk memberikan pelatihan intensif bagi guru dan dosen guna memastikan transfer ilmu yang berkelanjutan.

Dengan demikian, ekosistem pendidikan teknologi yang mandiri dan berkelanjutan dapat terwujud, sehingga metode pembelajaran adaptif dan berbasis teknologi terus berkembang di seluruh pelosok Indonesia.

Bagus Erlangga, Head of Corporate Marketing Samsung Electronics Indonesia, menyatakan, “Samsung Innovation Campus adalah komitmen nyata kami dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia agar mampu menjadi inovator yang dapat bersaing di tingkat global. Kami percaya bahwa dengan akses ke pendidikan yang berkualitas, mereka dapat menciptakan solusi inovatif dan membawa perubahan, khususnya di dunia teknologi.

Kami juga bangga dapat mendukung para tenaga pendidik dalam mengembangkan ekosistem literasi digital yang berkelanjutan, sehingga pembelajaran yang adaptif dan berbasis teknologi dapat terus berkembang dan memberikan dampak jangka panjang bagi masa depan Indonesia.”

Pada Stage 2 yang telah berlangsung dari 25 Januari hingga 22 Februari 2025, peserta dilatih untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif melalui praktik langsung (hands-on) menggunakan simulator serta mendapatkan IoT Kit secara fisik.

Pembelajaran intensif ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga pada aplikasi nyata yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga memberikan pengalaman belajar yang komprehensif bagi para peserta.

Di awal pelaksanaan program, peserta diberikan pengenalan mendasar mengenai konsep Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT). Materi tersebut berfungsi sebagai landasan penting dalam memahami aspek teknis serta potensi pengembangan teknologi canggih di masa depan.

Pengalaman belajar di tahap awal ini telah memberikan wawasan baru bagi para peserta tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan nyata di masyarakat.

Retsi Andari Rusli, salah satu peserta kategori universitas, menyampaikan pengalamannya selama mengikuti Stage 1, “Di Stage 1, saya belajar banyak tentang bagaimana mengidentifikasi masalah nyata, merancang solusi berbasis teknologi, dan mengintegrasikan IoT dengan AI untuk menciptakan inovasi yang berdampak positif bagi banyak orang.” Ucapan Retsi mencerminkan betapa signifikan manfaat yang diperoleh dari program ini dalam mengasah kemampuan teknis dan pemecahan masalah secara kreatif.

Baca Juga :  Performa Serba Kencang, Ini Fitur-Fitur Andalan Samsung Galaxy A36 5G

Program SIC Batch 6 dirancang khusus untuk pelajar SMA, SMK, MA, dan mahasiswa (D3, D4, dan S1) yang masih aktif pada tahun ajaran 2024/2025. Selain mendapatkan pembekalan ilmu dan keterampilan yang komprehensif, para peserta juga akan memperoleh sertifikat sebagai bukti kelulusan.

Bagi pemenang, sertifikat tersebut akan diberikan oleh institusi yang memiliki akreditasi internasional, menambah nilai lebih bagi portofolio mereka di masa depan.

Secara keseluruhan, inisiatif Samsung Innovation Campus Batch 6 merupakan langkah strategis yang tidak hanya mendukung transformasi digital di Indonesia, tetapi juga membuka peluang besar bagi generasi muda untuk berinovasi dan bersaing di kancah global.

Dengan sinergi antara Samsung, pemerintah, dan dunia pendidikan, diharapkan Indonesia akan terus menghasilkan talenta berkualitas yang mampu menghadapi tantangan era digital serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.