SUMATERATODAY.COM- PT Pertamina International Shipping (PIS) memastikan bahwa proyek pembangunan Terminal LPG Refrigerated Jatim – Tuban berjalan sesuai rencana dan tengah memasuki tahap kedua pembangunan.
Terminal ini diperkirakan akan memasok sekitar 40% dari total kebutuhan LPG nasional pada tahun 2026.
Gas minyak cair (bahasa Inggris: Liquefied petroleum gas, disingkat LPG atau LP gas) .
LPG digunakan sebagai bahan bakar untuk rumah tangga dan industri. LPG terutama digunakan oleh masyarakat tingkat menengah keatas yang kebutuhannya semakin meningkat dari tahun ketahun karena termasuk bahan bakar yang ramah lingkungan
CEO PIS, Yoki Firnandi, menyatakan bahwa proyek ini dikelola oleh anak perusahaan PIS, PT Pertamina Energy Terminal (PET), yang bertanggung jawab atas pengelolaan terminal energi strategis di Indonesia.
“Terminal LPG Tuban akan memainkan peran kunci dalam ketahanan energi nasional dengan menyediakan 40% pasokan LPG, khususnya untuk wilayah Indonesia bagian timur,” kata Firnandi.
Dalam perkembangan pembangunan, Terminal LPG Tuban bahkan berjalan lebih cepat dari yang diperkirakan. Terminal yang memiliki kapasitas hingga 93.000 MT ini dikerjakan dalam beberapa tahap.