banner 984x163

Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden, Tapi akan Terus Berdakwah

Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden, Tapi akan Terus Berdakwah
Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden, Tapi akan Terus Berdakwah

SLEMAN, sumateratoday.com– Setelah mendapat desakan dari petisi yang ditandatangani lebih dari 300 ribu warganet, pendakwah asal Lampung, Miftah Maulana Habiburrahman, yang dikenal sebagai Gus Miftah, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden RI Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Pengumuman tersebut disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Pesantren Ora Aji, miliknya di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat (6/12/2024).

Dalam kesempatan itu, Miftah tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan keputusannya mundur dari jabatan tersebut.

Pengunduran Diri sebagai Langkah Tanggung Jawab

“Dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, serta penuh kesadaran, saya ingin menyampaikan keputusan yang telah saya renungkan, setelah berdoa, bermuhasabah, dan istikharah. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” ujar Miftah di tengah tangisnya.

Menurutnya, keputusan tersebut diambil bukan karena desakan dari pihak mana pun, melainkan atas rasa hormat dan tanggung jawab terhadap Presiden Prabowo Subianto serta masyarakat Indonesia.

Ia menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari komitmennya untuk terus berkontribusi kepada bangsa dan negara.

Baca Juga :  Wali Songo, Pahlawan Penyebar Islam di Pulau Jawa

“Keputusan ini bukan akhir atau kemunduran, melainkan langkah awal untuk terus memberikan manfaat kepada negara,” tegas Miftah.

Ucapan Terima Kasih dan Permintaan Maaf

Dalam konferensi pers tersebut, Miftah juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Presiden Prabowo atas amanah yang telah diberikan.

“Saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya atas amanah dan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya,” ucapnya.

Miftah juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kesalahan-kesalahan yang mungkin telah ia perbuat selama menjabat.

“Saya memohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam karena saya khilaf. Saya yakin bahwa kebenaran hanya milik Allah,” imbuhnya.

Sorotan Publik dan Kontroversi yang Melibatkan Miftah

Pengunduran diri Miftah tak lepas dari berbagai kontroversi yang menyertainya beberapa waktu terakhir.

Pendakwah berusia 43 tahun itu menjadi sorotan publik setelah rekaman video saat ia mengisi pengajian di Magelang beredar luas. Dalam video tersebut, Miftah kedapatan melontarkan kata-kata kasar kepada seorang penjual es teh keliling bernama Sunhaji, yang kemudian menjadi viral.

Tak hanya itu, beberapa pernyataan Miftah di forum dakwah lainnya juga menuai kritik, termasuk tindakan body shaming terhadap seniman senior Bu Yati dan komentar yang dianggap menghina sejumlah pihak.

Bahkan, ia juga disorot karena aksi kontroversial saat menoyor istrinya sendiri di beberapa kesempatan yang terekam kamera.

Puncaknya, desakan publik menguat melalui petisi yang berhasil mengumpulkan lebih dari 300 ribu tanda tangan.

Dalam petisi tersebut, warganet menuntut agar Miftah dicopot dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden karena dinilai tidak mencerminkan nilai-nilai kerukunan dan pembinaan yang menjadi tugasnya.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Gelar Pertemuan Bilateral dengan Presiden Emmanuel Macron di KTT G20 Brasil

Peringatan dari Sekretariat Kabinet

Sebelum pengunduran dirinya, Sekretariat Kabinet RI juga sempat memberikan peringatan kepada Miftah agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan pesan dakwahnya kepada masyarakat. Peringatan ini datang setelah sejumlah insiden dan pernyataan kontroversialnya menjadi pembicaraan publik.

Respons Masyarakat

Keputusan Miftah untuk mundur disambut dengan berbagai reaksi. Sebagian besar warganet menyambut baik langkah tersebut, menganggapnya sebagai bentuk tanggung jawab atas kesalahan-kesalahan yang telah terjadi.

Namun, ada juga yang menilai bahwa pengunduran diri ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi semua tokoh publik untuk lebih berhati-hati dalam bertindak dan berbicara di hadapan masyarakat.

Langkah Selanjutnya untuk Gus Miftah

Meski telah mundur dari jabatan formalnya, Miftah menegaskan bahwa dirinya akan tetap aktif dalam berdakwah dan memberikan kontribusi kepada masyarakat.