banner 984x163

Waspada Musim Penghujan,  Kenali Gejala dan Cegah Penularan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue (DBD) juga menjadi ancaman yang perlu diwaspadai

Sumateratoday.com-Musim penghujan telah tiba dalam beberapa pekan terakhir, membawa berbagai tantangan bagi masyarakat. Selain risiko banjir, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) juga menjadi ancaman yang perlu diwaspadai.

Penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue ini masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia, yang merupakan wilayah endemis dengan sebaran kasus di seluruh Tanah Air.

DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan berpotensi berujung fatal jika tidak ditangani dengan tepat.

Gejala DBD

Gejala umum yang harus diwaspadai meliputi:

  1. Demam tinggi mendadak
  2. Sakit kepala
  3. Ruam kulit
  4. Nyeri otot dan sendi
  5. Mual, muntah, serta kelelahan

Pada kasus parah, penderita bisa mengalami pendarahan hebat dan syok yang membahayakan nyawa. Umumnya, penderita DBD melalui tiga fase demam yang berlangsung selama 2-7 hari.

Fase Demam pada DBD

  1. Fase pertama (Hari 1-3):
    • Demam tinggi hingga mencapai 40°C.
  2. Fase kedua (Hari 4-5):
    • Fase kritis, demam turun hingga 37°C sehingga penderita merasa lebih baik dan bisa beraktivitas. Namun, jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berujung fatal akibat penurunan trombosit drastis dan pendarahan.
  3. Fase ketiga (Hari 6-7):
    • Fase pemulihan, di mana demam bisa kembali muncul dan trombosit perlahan naik menuju normal.

Pasien yang menunjukkan gejala DBD, terutama di siklus awal, disarankan segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Cara Mencegah Demam Berdarah Dengue

Hingga saat ini, belum ada obat khusus untuk membunuh virus Dengue, dan vaksin untuk mencegah DBD masih dalam tahap pengembangan. Oleh karena itu, langkah pencegahan menjadi kunci utama. Salah satu cara efektif adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus.

Baca Juga :  Polresta Tasikmalaya Periksa 6 Saksi Terkait Meninggalnya Bayi Prematur

3M Plus

  1. Menguras tempat penampungan air secara rutin.
  2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air.
  3. Mendaur ulang barang-barang yang dapat menampung air hujan.

Selain itu, langkah-langkah tambahan (Plus) untuk mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk antara lain:

  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk.
  • Tidur menggunakan kelambu.
  • Memasang kawat kasa di lubang ventilasi.
  • Menggunakan lotion anti nyamuk.
  • Tidak menggantung pakaian bekas pakai.
  • Memasang ovitrap/lavitrap/mosquito trap.
  • Melakukan larvasidasi di tempat yang sulit dikuras atau ditutup.

Bersama Mencegah DBD

Musim penghujan memang membawa risiko meningkatnya penyebaran DBD, namun langkah pencegahan yang konsisten dapat membantu melindungi keluarga dan lingkungan dari penyakit ini. Mari bersama-sama aktif melakukan 3M Plus dan menjaga kebersihan lingkungan demi Indonesia bebas DBD.