Sumateratoday.com – Kabar duka datang dari kalangan ulama di Sumatera Utara (Sumut). Guru besar Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru di Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut), Syekh Mahmudin Pasaribu, meninggal dunia.
Kabar duka wafatnya Syekh Mahmudin Pasaribu disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi melalui akun Instagramnya, Rabu malam (8/12/2021).
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Baru saja saya mendengar kabar duka berpulangnya salah seorang ulama besar dari Kabupaten Madina, Ayahanda Syeikh KH Mahmudin Pasaribu (Ketua MUI Kab. Madina/Rois Syuriah PWNU Sumut) yang juga guru besar di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru,” kata Edy.
Edy mengaku kehilangan sosok Syekh Mahmudin Pasaribu. Menurutnya, semasa hidup, Syekh Mahmudin Pasaribu selalu mendukungnya dalam memimpin Sumatera Utara.
“Saya beserta keluarga tentunya sangat kehilangan sekali, semasa hidupnya, beliau selalu mendukung saya dalam memimpin Sumatera Utara ini,” ujarnya.
Edy pun mendoakan Syekh Mahmudin Pasaribu. Dia juga mendoakan agar keluarga Syekh Mahmudin Pasaribu tabah dan ikhlas.
“Semoga Allah SWT menerima amal baik serta menempatkan beliau di sisiNya yang mulia dan berpulang dalam keadaan husnul khatimah. Teruntuk keluarga yang ditinggalkan semoga tabah dan ikhlas dalam menerima cobaan ini,” pungkas Edy.(mae/isa)
Ustadz Abdul Somad atau UAS juga bagikan kabar duka, Rabu 8 Desember 2021. Kabar duka itu disampaikan oleh UAS melalui akun Instagram resminya baru saja.
Dalam unggahan UAS, ia menuliskan, Pondok psantren tertua dan terbesar di Sumatera, didirikan Syaikh Mustafa Husain, alumni Shaulatiyyah Makkah al-Mukarramah.
Pondok itu bernama al-Musthafawiyah, Purba Baru, Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Sanadku ke psantren ini melalui Ustadz Hafizh Yazid guruku di Muallimin. Kabarnya, orang yang alim saat ini adalah Ayah Mahmudin Pasaribu. Tiga tahun yang lalu aku ke Madina (Mandailing Natal).
Dari Pekanbaru mendarat di Pinangsori. Diantara yang menjemputku Ayah Mahmudin Pasaribu. Ternyata orangnya sangat tawadhu’.