banner 984x163

Begini Kolaborasi Indonesia-Jepang dalam Irigasi dan Drainase

Begini Kolaborasi Indonesia-Jepang dalam Irigasi dan Drainase
Begini Kolaborasi Indonesia-Jepang dalam Irigasi dan Drainase

sumateratoday.com- Dalam rangka memperkuat kerja sama dalam pengembangan bidang irigasi dan drainase, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum bekerjasama dengan Pemerintah Jepang.

Yaitu melalui Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries/MAFF) melaksanakan kegiatan “Implementation of Irrigation and Drainage Technology”.

Kerja sama ini didasarkan pada Record of Discussion yang telah ditandatangani oleh Overseas Land Improvement Cooperation Office, Rural Development Bureau dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air pada 21 Juni 2022.

Kegiatan ini juga termasuk dalam Compendium Concrete Deliverable sebagai lampiran Ministerial Declaration World Water Forum ke-10.

Implementasi dan Pertukaran Teknologi

Program Implementation of Irrigation and Drainage Technology ini diselenggarakan setiap tahun secara bergantian oleh kedua negara melalui dialog kebijakan, seminar teknis, dan kunjungan lapangan.

Pada Maret 2024, telah dilaksanakan 4th Irrigation and Drainage Technology Exchange di Indonesia, sementara 5th Irrigation and Drainage Technology Exchange diadakan secara daring pada 5 Februari 2025.

Melalui kegiatan ini, diharapkan baik Jepang maupun Indonesia dapat bertukar informasi dan pengalaman terkait permasalahan serta penanganan di masing-masing negara.

Informasi yang diperoleh diharapkan dapat dikembangkan dan diterapkan dalam pengelolaan irigasi dan drainase guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem di kedua negara.

Baca Juga :  Densus 88 Antiteror Tangkap Tersangka Teroris Terafiliasi dengan Jaringan Anshar Daulah di Kalimantan Barat

Strategi Jepang dalam Adaptasi Infrastruktur Irigasi

Dalam sesi dialog kebijakan pada 5th Irrigation and Drainage Technology Exchange, Toshiki Fujimoto, Deputy Director Overseas Land Improvement Technical Office, Design Division, Rural Development Bureau, MAFF, menyampaikan langkah-langkah yang dilakukan Jepang dalam mengatasi perubahan iklim di sektor infrastruktur. Langkah tersebut meliputi:

  • Adaptasi fasilitas yang sudah ada dan evaluasi risiko menggunakan hazard map.
  • Penghematan volume air serta sistem perpipaan saluran air untuk mengontrol suplai air guna menghindari masalah kekeringan.
  • Otomatisasi pemberian air yang disesuaikan dengan waktu dan suhu tertentu.
  • Efisiensi penggunaan air sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDG’s) 6 melalui sistem monitoring.

Framework ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan kebijakan serupa.