JAMBI, SUMATERATODAY.COM– PT Hutama Karya (Persero) terus menegaskan komitmennya dalam menjalankan pembangunan infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dengan fokus pada aspek manajemen terpadu.
Tujuannya jelas, yakni memastikan pembangunan jalan tol yang tidak hanya mendukung kemajuan ekonomi tetapi juga menjaga keseimbangan lingkungan serta kesejahteraan masyarakat sekitar.
Salah satu proyek penting yang tengah dikerjakan oleh Hutama Karya adalah pembangunan Jalan Tol Betung (Sp Sekayu) – Tempino – Jambi, khususnya di Seksi 4 yang menghubungkan Tempino ke Interchange (IC) Ness dengan total panjang 18,49 km.
Proyek ini menjadi sorotan publik, terutama bagi warga sekitar yang terdampak aktivitas proyek, khususnya di Desa Sungai Duren.
Warga setempat sempat melayangkan keluhan terkait debu yang dihasilkan oleh kendaraan proyek yang lalu-lalang membawa material konstruksi.
Menanggapi hal tersebut, Hutama Karya tidak tinggal diam dan segera mengambil langkah konkret.
Ahmadi, selaku Junior Project Director untuk proyek Tol Tempino – IC Ness, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan kontraktor utama, HKI (Hutama Karya Infrastruktur), guna melakukan penyiraman jalan secara berkala untuk mengurangi dampak debu.
“Kami sangat menghargai masukan dari masyarakat selama proses pembangunan berlangsung. Komunikasi dengan warga telah dilakukan, terutama dengan pihak RT setempat, meskipun kami akui upaya ini belum maksimal. Ke depannya, kami berkomitmen untuk lebih responsif,” ungkap Ahmadi.
Fokus pada Kepatuhan SOP dan Standar Keselamatan
Tidak hanya menanggapi keluhan, Ahmadi juga menekankan pentingnya menjalankan proyek sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
Hutama Karya bekerja sama dengan sejumlah kontraktor dan vendor material yang telah melewati tahap uji kelayakan dari segi kualitas, mutu, serta perizinan.
Setiap tahap pembangunan diawasi dengan ketat untuk memastikan bahwa dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar dapat diminimalisir.
“Kami memastikan bahwa semua subkontraktor yang terlibat telah melalui proses seleksi ketat, agar kualitas pekerjaan tetap terjaga dan risiko keselamatan dapat dikendalikan. Keselamatan dan keamanan adalah prioritas utama dalam setiap proyek yang kami kerjakan,” tambah Ahmadi.
Pihak Hutama Karya juga berupaya menjaga transparansi dengan masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya.
Setiap masukan atau keluhan yang datang dari warga akan dijadikan bahan evaluasi untuk perbaikan di masa mendatang.
Fasilitas Penunjang dan Manfaat Jangka Panjang untuk Daerah
Tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik jalan tol, Hutama Karya juga merencanakan pembangunan fasilitas penunjang untuk kenyamanan para pengguna jalan.
Jalan tol Tempino – Interchange Ness ini direncanakan akan dilengkapi dengan rest area tipe A serta Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di beberapa titik strategis.
Kehadiran fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan bagi pengguna jalan dan memberikan dampak ekonomi positif bagi daerah sekitar.