banner 984x163

Transformasi Sumber Daya Manusia di Hutama Karya di Bawah Kepemimpinan Erick Thohir

5 TAHUN KEPEMIMPINAN ERICK THOHIR, TRANSFORMASI SDM DUKUNG KINERJA POSITIF BUMN TERMASUK HUTAMA KARYA

Transformasi Sumber Daya Manusia di Hutama Karya di Bawah Kepemimpinan Erick Thohir

sumateratoday.com- Dalam lima tahun terakhir, PT Hutama Karya (Persero) telah menunjukkan dedikasi yang kuat dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi tantangan industri konstruksi yang semakin dinamis.

Di bawah kepemimpinan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, perusahaan ini telah melakukan berbagai inisiatif yang sejalan dengan kebijakan Kementerian BUMN untuk mendorong peningkatan kompetensi SDM.

Salah satu fokus utama adalah pengembangan kapasitas dan kapabilitas SDM, pemberdayaan talenta perempuan, talenta millennial, penerapan prinsip keberagaman (diversity), serta menciptakan lingkungan kerja yang saling menghormati.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menjelaskan bahwa pengembangan SDM yang komprehensif menjadi prioritas manajemen dalam menghadapi persaingan industri yang semakin kompetitif.

“Perusahaan fokus pada beberapa aspek pengembangan talenta, seperti pengembangan kompetensi dan kapabilitas karyawan melalui program beasiswa karyawan, pemberdayaan talenta perempuan dan talenta millennial, penerapan prinsip keberagaman, serta menciptakan lingkungan kerja yang saling menghormati dengan core value AKHLAK,” jelas Adjib.

Pengembangan Kompetensi dan Kapabilitas Karyawan

Hutama Karya secara aktif berinvestasi dalam pengembangan kompetensi dan kapabilitas karyawan. Melalui berbagai program pelatihan, perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk meningkatkan keterampilan mereka baik dalam bidang teknis maupun non-teknis (soft skills).

Program beasiswa bagi karyawan yang diselenggarakan Hutama Karya merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen ini.

Hingga tahun 2023, jumlah talenta yang menempuh pendidikan pascasarjana di dalam dan luar negeri meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2019.

Perusahaan juga berkolaborasi dengan institusi pendidikan terkemuka dan program sertifikasi profesional untuk memastikan bahwa setiap karyawan memperoleh kesempatan belajar yang lebih luas.

“Investasi dalam pelatihan dan pengembangan merupakan bagian dari strategi kami untuk memastikan bahwa karyawan kami memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di industri yang terus berkembang,” ujar Adjib.

Pemberdayaan Talenta Perempuan dan Millennial

Salah satu inisiatif unggulan yang diluncurkan oleh Hutama Karya adalah program Srikandi Hutama Karya, yang dirancang untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam posisi strategis di perusahaan.

Menurut Adjib, saat ini talenta perempuan telah mengisi beberapa jabatan penting, termasuk 20% di level BOD-2 (Board of Directors) dan 7,5% di level BOD-1 di holding perusahaan dan direksi anak perusahaan.

Selain itu, Direktur Manajemen Risiko di perusahaan saat ini juga diisi oleh seorang perempuan.

Perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan keterlibatan perempuan di level manajerial dan memastikan bahwa mereka memiliki akses yang setara terhadap peluang pengembangan karir.

Hal ini sejalan dengan kebijakan Kementerian BUMN yang mendorong keberagaman gender di seluruh BUMN, termasuk Hutama Karya.

Tidak hanya perempuan, talenta millennial juga menjadi fokus perhatian Hutama Karya. Generasi muda ini dianggap memiliki potensi besar untuk membawa inovasi dan ide-ide segar dalam operasional perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan terus memberikan pelatihan, mentoring, dan program pengembangan karir yang dirancang khusus untuk karyawan millennial.

Baca Juga :  Anies Pilih Argo Parahyangan ke Bandung, Lebih Nyaman dan Tempuh Tak Jauh Berbeda

Kebijakan Diversity, Equity, and Inclusion (DEI)

Hutama Karya juga telah mengadopsi kebijakan Diversity, Equity, and Inclusion (DEI) untuk memastikan bahwa setiap karyawan memiliki akses yang sama terhadap peluang pengembangan karir tanpa memandang gender, latar belakang budaya, atau identitas lainnya.

Kebijakan ini dirancang untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, di mana setiap karyawan merasa dihargai dan didorong untuk memberikan kontribusi terbaik mereka.

Dengan menerapkan kebijakan DEI, Hutama Karya juga berharap dapat menarik lebih banyak talenta berkualitas dari berbagai latar belakang.