SUMATERATODAY.COM– Jakarta – Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin, memberikan tiga pesan penting bagi kepengurusan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) yang baru saja terbentuk di lima provinsi.
Penekanannya berada pada inovasi, kolaborasi multipihak, dan integrasi dengan rencana pembangunan nasional.
Pada Senin (28/08/2023), Wapres K.H. Ma’ruf Amin menyaksikan pengukuhan KDEKS untuk Provinsi DKI Jakarta, Banten, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Kepulauan Bangka Belitung di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan No.6, Jakarta.
Dengan tambahan kelima provinsi ini, KDEKS kini telah berdiri di 22 provinsi di seluruh Indonesia.
Pesan pertama dari Wapres adalah agar KDEKS yang baru terbentuk segera menyusun program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang inovatif, terarah, dan terukur.
“Cermati dan kenali potensi sektor-sektor unggulan ekonomi dan keuangan syariah,” tuturnya. Ia juga menggarisbawahi pentingnya program quick wins agar potensi sektor tersebut bisa tumbuh lebih cepat.
Pesannya yang kedua adalah meningkatkan kolaborasi antar-KDEKS dan dengan berbagai pihak, dengan mengutamakan semangat kebersamaan dan keberlanjutan.
Wapres menilai bahwa aktivitas pengembangan yang telah berjalan sebelumnya adalah modal awal yang baik dan perlu diperluas agar masyarakat merasakan dampak nyata dari ekonomi syariah.
Terakhir, Wapres meminta agar KDEKS menyelaraskan program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dengan rencana pembangunan nasional, khususnya dalam aspek perencanaan dan penganggaran di daerah.
Menurut Wapres, jika tiga arahan tersebut dijalankan dengan baik, ekonomi dan keuangan syariah di lima provinsi tersebut akan melaju pesat, serta memacu pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.
Pengukuhan kepengurusan KDEKS kelima provinsi tersebut dilakukan oleh Plt. Direktur Eksekutif KNEKS, Taufik Hidayat. Dalam acara pengukuhan tersebut, Wapres di dampingi oleh beberapa pejabat termasuk Kepala Sekretariat Wapres, Ahmad Erani Yustika, dan Staf Khusus Wapres seperti Maduki Baidlowi dan Lukmanul Hakim.
