Isra Mikraj: Pelajaran tentang Kedamaian, Kemanusiaan, dan Kesalehan Sosial

Yaqut Cholil Qoumas

Peristiwa Isra Mikraj, perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, diikuti dengan perjalanan ke langit ketujuh, adalah salah satu momen paling signifikan dalam sejarah Islam.

Terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, Isra Mikraj tidak hanya merupakan perjalanan ruhani yang mengesankan, tetapi juga membawa kembali pesan mendalam tentang esensi salat, kedamaian, dan kemanusiaan.

Salat, yang merupakan hadiah terbesar dari peristiwa Isra Mikraj, lebih dari sekadar ritual ibadah.

Ini adalah ekspresi penghambaan kepada kemahabesaran Allah, mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga hubungan vertikal dengan Sang Pencipta serta hubungan horizontal dengan sesama.

Takbir, yang mengawali salat, menegaskan keesaan Allah dan posisi manusia sebagai hamba.

Di lain sisi, salam yang mengakhiri salat mengundang kita untuk merefleksikan peran kita dalam membangun kesalehan sosial, menyebar kedamaian, dan memelihara ikatan kemanusiaan.

Baca Juga :  Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dihapus di Aplikasi Bawaan di HP Samsung Anda?