SUMATERATODAY.COM – Sebuah video yang diunggah di TikTok oleh akun hanyakamu190 mendadak viral, menampilkan seorang ibu pengusaha katering yang berbagi kisah kesedihannya setelah mengalami pembatalan pesanan besar secara sepihak.
Video ini telah mendapatkan perhatian luas di media sosial, terutama di kalangan warganet yang merasa simpati terhadap perjuangan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).
Dalam video berdurasi kurang dari tiga menit tersebut, ibu pengusaha yang tidak disebutkan namanya terlihat berada di dapurnya, dikelilingi oleh ratusan kotak nasi dan kue yang telah siap dikirim untuk sebuah acara besar.
Ia menjelaskan bahwa pesanan katering ini awalnya diperuntukkan bagi salah satu acara Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 yang akan digelar di Aceh. Namun, hanya satu hari sebelum acara berlangsung, pesanan tersebut dibatalkan secara mendadak.
Kesedihan Mendalam
Dalam narasinya, ibu pengusaha itu menceritakan bahwa ia telah mengerahkan seluruh tenaganya untuk memastikan pesanan makanan siap tepat waktu.
Semua bahan telah dibeli, masakan telah dipersiapkan, dan bahkan tenaga tambahan telah disewa untuk membantu memproduksi makanan dalam jumlah besar.
“Kami sudah siap 100 persen. Tinggal diantar ke lokasi acara, tapi tiba-tiba pihak pemesan membatalkan tanpa penjelasan yang jelas,” ucapnya dalam video dengan nada penuh kecewa.
Ratusan kotak nasi dan kue tampak berjajar rapi di meja dan lantai dapurnya. Ia menunjukkan berbagai macam hidangan yang telah disiapkan, dari nasi kotak lengkap dengan lauk pauk hingga aneka kue untuk pencuci mulut.
“Ini semua sudah siap. Lalu, mau diapakan?” tambahnya sambil menunjukkan makanan yang telah jadi.
Dampak Pembatalan
Pembatalan pesanan secara sepihak ini tidak hanya berdampak secara emosional, tetapi juga finansial. Menurut ibu tersebut, nilai pesanan katering tersebut cukup besar dan merupakan salah satu kontrak penting yang bisa membantu bisnisnya berkembang lebih jauh.
“Kami sudah merencanakan semuanya, dari pembelian bahan baku hingga pembayaran tenaga kerja tambahan. Semua uang sudah dikeluarkan. Kalau dibatalkan seperti ini, kami hanya bisa menanggung rugi,” tuturnya.
Selain rugi finansial, ia juga menyatakan kekhawatirannya tentang bagaimana makanan yang telah diproduksi dalam jumlah besar ini akan terbuang sia-sia.