SUMATERATODAY.COM – Dalam era kemajuan teknologi yang semakin pesat, penggunaan kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan.
Meski banyak manfaat yang bisa diambil, orang tua dan guru perlu lebih berhati-hati terhadap potensi penyalahgunaan teknologi ini oleh siswa, khususnya saat mengerjakan tugas rumah (PR).
Sebagai pendamping belajar, penting bagi kita untuk memiliki keterampilan dalam membedakan hasil kerja sungguhan siswa atau hanya sekadar memanfaatkan teknologi untuk menyelesaikan tugas tanpa usaha yang memadai.
Kehati-hatian Bukan Kecurigaan
Ketika siswa menggunakan AI untuk membantu PR mereka, bukan berarti kita harus selalu mencurigai mereka. Namun, sikap berhati-hati diperlukan agar penyalahgunaan teknologi seperti ChatGPT tidak mengganggu proses belajar yang seharusnya berjalan alami.